welcome !

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 27 November 2009

ABG bisa terkena kanker tulang

Osteosarkoma, kependekan dari osteogenik sarkoma, hanyalah satu dari keluarga besar tumor dan kanker tulang yang jumlahnya puluhan. Repotnya, gejala semua penyakit itu hampir mirip-mirip. Sekarang ini diperkirakan ada 53 tumor tulang dan 21 kanker tulang. Di namakan osteo (tulang) dan sarcoma (kanker jaringan ikat) karena merupakan kondisi beberapa sarkoma yang timbul di sekitar tulang.

Yang perlu diwaspadai dari osteosarkoma adalah kebanyakan menyerang anak-anak usia delapan sampai belasan tahun, meski bisa juga muncul pada usia 50-70 tahun. Anak lelaki atau perempuan peluang terkenanya sama, tapi semakin bertambah umur, risiko akan meningkat pada anak lelaki.

Sampai detik ini para ahli belum bisa menjawab apa peyebab pastinya. Diduga kecepatan pertumbuhan tulang selama masa remaja turut memberi andil, meski proses persisnya masih menjadi misteri. Situasi itu diperparah dengan faktor-faktor risiko, seperti terpapar radiasi sinar X dan adanya kelainan DNA pada tulang, yang terjadi pada kanker mata anak-anak (retinoblastoma), pertumbuhan sel tulang abnormal (displasia tulang), sindrom Li Fraumeni atau sindrom Rothmund Thomson.

Awalnya tumor atau "daging tumbuh" tidak terasa sakit atau mengganggu, hingga banyak orang cenderung meremehkannya. Tapi ketika mulai muncul rasa nyeri tak terperi, biasanya penderita akan panik mencari pertolongan, termasuk ke dukun pijat.

Nyeri yang dirasakan penderita osteosarkoma sepertinya memang berhubungan dengan tulang. Makanya tak heran kalau kebanyakan dari kita kemudian lari ke dukun pijat. Apalagi bila pada lokasi nyeri pernah terjadi kecelakaan kecil atau terkilir ketika berolahraga. Penderita mengira keseleonya kambuh lagi dan minta dipijat.
Selama beberapa waktu, mungkin keluhan akan hialng, tapi tiba-tiba rasa sakit itu bertambah parah dan terjadi pembengkakan. Ada rasa panas yang menjalar dari kulit ke tulang. Bagian tubuh yang terkena juga semakin terasa sulit digerakkan. Misalnya terjadi di kaki sehingga jalan akan pincang. Nah, jika semua gejala-gejala tadi muncul, jangan tunda lagi berobat ke spesialis ortopedi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar